Penanganan dan Cara Pencegahan Chikungunya
Sekarang
ini makin banyak bermunculan penyakit
yang menyerang manusia salah satunya adalah Chikungunya. Chikungunya merupakan
penyakit yang ditandai dengan demam mendadak, nyeri pada persendian terutama
sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang
disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Acapkali disertai
dengan kondisi tubuh nan lunglai bak tiada daya. Gejala lainnya yang dapat
dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada konjunktiva
(selaput lendir mata), pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah dan
kadang-kadang disertai dengan gatal pada ruam. Sampai saat ini, belum pernah
dilaporkan adanya kematian karena penyakit ini.
Sekitar 200-300 tahun lalu virus chikungunya (CHIK) merupakan
virus pada hewan primata di tengah hutan atau savana di Afrika. Virus
Chikungunya pertama kali diidentifikasi di Afrika Timur tahun 1952. Tidak heran
bila namanya pun berasal dari bahasa Swahlii, Artinya adalah yang berubah
bentuk atau bungkuk, Postur penderitanya memang kebanyakan membungkuk akibat
nyeri hebat di persendian tangan dan kaki. Virus penyebab adalah virus
chikungunya, kelompok Alphavirus atau “group A” antropho borne viruses. Virus
ini telah berhasil diisolasi di berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan demam
berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh “group B” antropho borne viruses.Penyakit
ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang juga nyamuk penular
penyakit demam berdarah dengue (DBD). Masa tunas antara 1-12 hari, pada umumnya
2-4 hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari . Virus ini
termasuk Self Limiting Disease alias hilang dengan sendirinya. Namun rasa nyeri
masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan. Tak ada vaksin maupun obat
khusus untuk Chikungunya. Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa
sakit yang bisa dibeli di warung, yang penting cukup istirahat, minum dan
makanan bergizi.
Namun,
baiasanya masyarakat di Indonesia menggukan air kelapa untuk pengobatan
chikungunya. Walaupun air kelapa tidak dapat menyembukan penyakit, tapi dapat
membantu pasien sembuh lebih cepat.
Menurut Jadgev Singh air kelapa sangat membantu bagi mereka yang
mengalami demam chikunguya karena sangat baik bagi mederoksifikasi hati, sebuah
organ yang membantu pengendalian suhu tubuh.
Cara Mencegahan Chikungunya
Sampai
saat ini belum ditemukan obat spesifik dan imuisasi penyakit ini. Namun, untuk
penderita yang telah terinfeksi timbul imunitas terhadap penyakit ini dalam
jangka panjang pengobata umumnya untuk meringankan gejala. Namun dengan
menggalakan program ‘3M-Plus, bisa mecegah nyamuk penyebab chikungunyah, antara
lain :
3
M :
- Menguras dan membersihkan tempat penampungan air
- Menutup tempat penampungan air.
- Mendaur ulang barang-barang bekas
Plus
:
- Tutupi semua wadah yang tidak terpakai atau telengkupkan.
- Memeliharan ikan pemakan jentik nyamuk
- Taburkan bubuk larvasida (pembunuh jentik nyamuk) ke dalam penampung air yang sulit di kuras.
- Bersihkan akuarium, tempat minum hewan peliharaan dan vas bunga secara teratur.
- Pastikan septic tank tetap tertutup dan tidak mengalami kebocoran.
- Gunakan lotion anti nyamuk dan pakaani tertutup, apabila sedang berada di area yang berpotensi banyak nyamk.
- Sebaiknya memakai pakaian berwarna cerah karena nyamuk lebih enggan menempel pada warna ini.
- Guakan obat anti nyamk atau kelembu jika diperlukan.
- Minimalakan bau menyengat seperti parfum atau hairspray karena bau ini dapat menarik nyamuk untuk hinggap.
- Melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk, terutama jika chikungnya atau demam berdarah telah mewabah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar