Senin, 19 Juni 2017

Mengetahui Gejala, Kelompok Resiko dan Tes Chikungunya

Chikungunya adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus. Disebarkan melalui gigitan nyamuk khsusnya nyamk betina. Pada umumnya nyamuk yagn berperan dalam penyebaran virus chikungunya adalah nyamuk Aedes aegepti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini pula yang merupakan nyamuk penyebab adanya demam berdarah.



Nyamuk Aedes aegypti banyak hidup dan ditemui di daerah tropis dan subtropics, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2014, dilaporkan terdapat Kejadian Luar biasa (KLB) Chikungunya di 8 kabupate/kota dari 4 providi di Indonesia. Berdasarkan Kementrian Kesehatan RI ditahun yang sam, terdapat sekitar 7300 kasusu chikungunya tanpa disertai kasus kematian. Rendahya status kekebala penduduk terhadap virus serta tiggiya jumlah nyamuk sebagai vector virus chikungunya menjadi factor pendukung timbulnya epidemic penyakit ini. Ditambah menigkatnya genanga air sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk ketika musim hujan juga ikut berkontribusi.

Gejala Chikungunya

Gejala chikungunya akan mulai muncul setelah 3 hingga 7 hari setelah gigitan oleh nyamuk pembawa virus tersebut. Dibawah ini adalah gejala-gejala yang akan dirasakan oleh orang yang terjangkit chikungunya.
  1. Sakit kepala
  2. Sakit parah pada persendian terutama pada lengan dan kaki
  3. Demam tinggi dan kedinginan
  4. Mual dan muntah
  5. Mengalami pembengkakan pada persendian
  6. Nyeri pada otot-otot dan sakit punggung
  7. Muncul bintik-bintik merah pada kulit.

JIka merasakan berbagai gejala chikungunya diatas, segeralah periksa kedokter.


Penyebab Chikugunya

Penyakit chikungnya disebabkan oleh penularan virus chikungnya melalui gigitan nyamuk.

Berikut adalah kelompok orang yang memiliki resiko lebih tinggi terserang penyakit chikungunya :
  • Bayi baru lahir
  • Orang yang sudah lanjut usia terutama diatas 65 tahun.
  • Pederita diabetes
  • Penderita sakit jantung
  • Penderita hipertensi
  • Orang yang berpergian keluar negri.


Pemeriksaan Chikungnya

Pada penyakit chikungunya jarang meimbulkan perdarahan atau renjatan (shock). Oleh karena itu, untuk membedakan demam Dengue dengan chikungunya harus dilakukan pemeriksaan antibodi chikungunnya IgM yang berbeda derngan virus Dengue. Pada infeksi pemeriksaan antibodi Dengue  IgG dan IgM pada virus Chikungunya diperiksa antibody chikunguya IgM. Sebaiknya pemeriksaan ini dilakuakn oleh daerah endemic dab epidemic.

Bahan pemeriksaan : berupa darah lengkap, plasma atau serum yang hasilnya dapat diketahui pada hari yang sama.

Umumya pemeriksaan antibodi Chikngunya IgM dengan menggunakan rapid tes menjukan spesifisitas 98,8 % dan sesitifitas 97,1% yang berarti 97,1% dari pasien yang diperiksa dega dugaa peyakit chikungunya memberikan hasil positif, Sedangkan pemeriksaan tersebut dapat menyingkirkan 98,8% pasien dengan dugaan peyakit chikungunya yang negatif.

                                                                                                                                                                                                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar