Senin, 19 Juni 2017

Penanganan dan Cara Pencegahan Chikungunya

Penanganan dan Cara Pencegahan Chikungunya




Sekarang  ini makin banyak bermunculan penyakit yang menyerang manusia salah satunya adalah Chikungunya. Chikungunya merupakan penyakit yang ditandai dengan demam mendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit. Acapkali disertai dengan kondisi tubuh nan lunglai bak tiada daya. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada konjunktiva (selaput lendir mata), pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah dan kadang-kadang disertai dengan gatal pada ruam. Sampai saat ini, belum pernah dilaporkan adanya kematian karena penyakit ini.

Sekitar 200-300 tahun lalu virus chikungunya (CHIK) merupakan virus pada hewan primata di tengah hutan atau savana di Afrika. Virus Chikungunya pertama kali diidentifikasi di Afrika Timur tahun 1952. Tidak heran bila namanya pun berasal dari bahasa Swahlii, Artinya adalah yang berubah bentuk atau bungkuk, Postur penderitanya memang kebanyakan membungkuk akibat nyeri hebat di persendian tangan dan kaki. Virus penyebab adalah virus chikungunya, kelompok Alphavirus atau “group A” antropho borne viruses. Virus ini telah berhasil diisolasi di berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh “group B” antropho borne viruses.Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang juga nyamuk penular penyakit demam berdarah dengue (DBD). Masa tunas antara 1-12 hari, pada umumnya 2-4 hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari . Virus ini termasuk Self Limiting Disease alias hilang dengan sendirinya. Namun rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di warung, yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi.

Namun, baiasanya masyarakat di Indonesia menggukan air kelapa untuk pengobatan chikungunya. Walaupun air kelapa tidak dapat menyembukan penyakit, tapi dapat membantu pasien sembuh lebih cepat.  Menurut Jadgev Singh air kelapa sangat membantu bagi mereka yang mengalami demam chikunguya karena sangat baik bagi mederoksifikasi hati, sebuah organ yang membantu pengendalian suhu tubuh.

Cara Mencegahan Chikungunya

Sampai saat ini belum ditemukan obat spesifik dan imuisasi penyakit ini. Namun, untuk penderita yang telah terinfeksi timbul imunitas terhadap penyakit ini dalam jangka panjang pengobata umumnya untuk meringankan gejala. Namun dengan menggalakan program ‘3M-Plus, bisa mecegah nyamuk penyebab chikungunyah, antara lain :

3 M :
  1. Menguras dan membersihkan tempat penampungan air
  2. Menutup tempat penampungan air.
  3. Mendaur ulang barang-barang bekas

Plus :

  1. Tutupi semua wadah yang tidak terpakai atau telengkupkan.
  2. Memeliharan ikan pemakan jentik nyamuk
  3. Taburkan bubuk larvasida (pembunuh jentik nyamuk) ke dalam penampung air yang sulit di kuras.
  4. Bersihkan  akuarium, tempat minum hewan peliharaan dan vas bunga secara teratur.
  5. Pastikan septic tank tetap tertutup dan tidak mengalami kebocoran.
  6. Gunakan lotion anti nyamuk dan pakaani tertutup, apabila sedang berada di area yang berpotensi banyak nyamk.
  7. Sebaiknya memakai pakaian berwarna cerah karena nyamuk lebih enggan menempel pada warna ini.
  8. Guakan obat anti nyamk atau kelembu jika diperlukan.
  9. Minimalakan bau menyengat seperti parfum atau hairspray karena bau ini dapat menarik nyamuk untuk hinggap.
  10. Melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk,  terutama jika chikungnya atau demam berdarah telah mewabah.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar